Lemah Kuning! Nama ini sengaja aku pilih, karena ini akan mengingatkan pada suatu masalah tersendiri, yang menjadi harus dicampakkan, dan dijauhkan dari kebenaran. Dan mungkin kebenaran itu hanya menjadi suatu impian belaka. Namun demikian marilah kita bermimpi, banyak orang mengatakan dengin bermimpi suatu saat akan menjadi kenyataan. Jauh sebelum saya menggunakan kata ini untuk memberi judul blog, hanya satu masalah yang muncul ketika dilakukan pencarian menggunakan google.

11.12.11

Antara Artis

&
PEKERJA KANTORAN/BURUH PABRIK






















Kali ini saya ingin menyampaikan uneg-uneg saya yang sudah lama sekali aku pikirkan, namun mungkin baru sekarang ini ada kesempatan (meskipun pada dasarnya bisa setiap saat) untuk bisa menuangkan dalam bentuk tulisan di sini. Kali ini juga saya tidak menggunakan referensi apapun untuk menuliskan hal ini, jadi seandainya sudah ada yang menulis tentang hal ini, mohon maaf, bukan berarti saya menjiplak, dan juga tulisan ini tanpa saya konsep lebih dahulu.

Dari judul dan gambar diatas mungkin sudah bisa ditebak apa yang tertulis disini. Tetapi sebenarnya gambar itupun hanya kebetulan saja, karena sebuah fenomenal saja. Bukan gambar atau tidak ada peristiwa itupun tetap saja aku telah memikirkannya sejak lama. Baiklah saya mulai saja.

Sebenarnya (menurut saya) seorang artispun tetap seorang pekerja seperti layaknya orang kantoran ataupun karyawan buruh pabrik. Untuk bisa bertahan manjadi seorang artis (pembicaraan ini saya batasi untuk masa sekarang, karena artis-artis jaman dahulu saya tidak dapat mengetahui persis kehidupannya) maka mereka tak akan lepas dari seorang konglomerat yang mempunyai banyak duwit tentunya.

Agar tidak lompat-lompat, saya mencoba memulai dari tempat saya kerja dulu. Dari dulu (ketika aku mulai kerja) selalu merekrut orang terkenal terutama yang masih muda, dan biasanya dari dunia olah-raga, untuk dijadikan karyawan istimewa dengan gaji tertentu (berapa tepatnya saya tidak pernah tahu). Karyawan istimewa itu berlaku setahun dan bisa diperpanjang atas kemauan dari masing-masing pihak. Karyawan istimewa ini tidak perlu bekerja, ataupun datang setiap hari, atau mungkin datang sekali saja selamanya dan akan menerima gaji penuh setiap bulannya selama masih sebagai karyawan. Hal seperti ini nampaknya sekarang mulai berakhir dan diganti dengan menjadikan seseorang (terkenal tentunya) untuk dijadikan sebagai duta. Mungkin hal ini adalah lebih murah dibandingkan dengan memasang iklan setiap harinya di televisi yang jumlah salurannya semakin membengkak, yang otomatis seseorang untuk dapat menyaksikan iklan yang hanya beberapa saat itu kemungkinannya sangat kecil. Kalau harus beriklan di seluruh saluran dan minimal setiap jam sekali anda bisa hitung sendiri: 24 X 10 X 30 X Rp abc = 7200 X Rp abc sebulan. Kalau perusahaan multi produk masih harus dikalikan jumlah produknya.

Intinya, seorang artis tidak dapatlah bertahan sebagai artis (kehidupannya tidak akan banyak berubah) apabila dia tidak mengantongi satu iklanpun. Artinya seorang artis adalah seorang pekerja juga dari perusahaan yang menggunakan jasanya untuk meyakinkan para khalayak ramai bahwa menggunkan produknya adalah sangat bermanfaat. Berapakah gajinya? Yang jelas tidak akan sama dengan seorang buruh tengahan yang sudah berpuluh-puluh tahun bekerja di perusahaan itu, dan bahkan mungkin berlipat-lipat.

Satu lagi uneg-uneg saya, ini mungkin sangat berbeda dengan yang tertulis di atas. Adalah hubungan seorang konglomerat yang kekayaannya selalu bertambah setiap saat dan seorang pemelihara thuyul. Kesamaan-nya adalah bahwa mereka akan mengumpulkan uang/harta dengan cara mengambil sedikit-demi-sedikit sehingga orang yang diambil/diperas hartanya tidak terasa, hanya tahu-tahu mereka merasa ada yang mengerjainya. Pemelihara thuyul akan mengambil uang/harta sebagian dan rutin dari keluarga atau orang-orang yang ada di sekitarnya, karena jumlahnya kecil maka sering yang uang/hartanya diambil tidak merasa. Konglomerat akan mengambil/mengumpulkan uang/hartanya dengan cara memperkerjakan seseorang atau orang banyak dan akan mengambil sebagian kecil dari keuntungan orang-orang yang dipekerjakan tadi.