Lemah Kuning! Nama ini sengaja aku pilih, karena ini akan mengingatkan pada suatu masalah tersendiri, yang menjadi harus dicampakkan, dan dijauhkan dari kebenaran. Dan mungkin kebenaran itu hanya menjadi suatu impian belaka. Namun demikian marilah kita bermimpi, banyak orang mengatakan dengin bermimpi suatu saat akan menjadi kenyataan. Jauh sebelum saya menggunakan kata ini untuk memberi judul blog, hanya satu masalah yang muncul ketika dilakukan pencarian menggunakan google.

3.3.12

Mengenal Secara Kimiawi

BATU PERMATA

Gambar diatas bukanlah gambar emas sungguhan, tetapi gambar emas palsu yang terbuat dari kuningan. Sedikit cerita mengenai bagaimana barang itu kudapatkan, adalah ketika suatu sore tiba-tiba seorang temanku (yang paling aneh dari sekian temanku) datang kerumah, kurang lebih setelah matahari terbenam. Apa yang sebenarnya ia inginkan dari kedatangannya itu sebenarnya masih misterius sampai kini. Untuk tidak lebih menambah misterius dari cerita ini maka tiba-tiba (urut-urutan kejadian aku lupa) ia mengeluarkan sebongkah barang yang hanya dibungkus dengan kertas koran/majalah. Yah barang itulah yang dikeluarkan sambil berkata apakah mungkin barang itu dapat digunakan sebagai jaminan (biasanya untuk beberapa lembar gambar pahlawan).

Saya sangat terkesima dengan barang itu, lalu aku mulai menanyakan ini-itu. Sementara ia menjawab dengan perasaan bingung, karena nggak tahu juga mau diapakan barang seperti itu. Aku mulai menanyakan barang itu didapat dari mana, maka jawabnya adalah dari seorang teman yang menyebut dirinya cah angon dan tidak ada nama lain selain itu. Saya juga tanyakan berapa lama kamu mengenal orang itu, jawabnya sudah lama tetapi sudah lama juga tidak ketemu. Temannya itu tidak punya tempat tinggal atau akan tinggal dimana saja. HP nggak punya dan jangan mencoba untuk mencari keberadaannya, tetapi kalau dia ingin maka ia akan datang sendiri. Suatu cerita yang sangat aneh. Sebenarnya yang banyak diceritakan adalah kejadian yang baru saja meninpa dirinya dan hampir merengut nyanwa. Dan cerita itu tentu saja menambah misterinya senja itu.

Aku mulai menimang-nimang barang itu yang kurang lebih total mempunyai berat 1,5 kg. Bila benar itu emas maka akan mempunyai nilai berapa? Uang itu cukup untuk membuat aku tidak perlu bekerja lagi. Tetapi yang sangat mengganggu pikiranku adalah asal dari barang itu dan wujudnya sendiri. Ketiganya ada tulisan Soekarno tercetak miring dan tanda tangan. Seperti tertera digambar maka ada gambar timbul dan juga tulisan 24K. Yang paling kecil ada gambar pedang dan sangkur, sedang yang lainnya ada tulisan LONDON, angka 999.9, LM dan gambar padi kapas. Dari kondisi barang seperti itu aku mulai berpikir siapa gerangan cah angon itu? Aku tidak pernah berpikir seandainya benar barang itu asli maka akan segera aku jual untuk mendapatkan uang.

Sebelum temanku pulang aku mengatakan kepadanya apabila barang itu emas asli maka harus ada sertifikatnya, padahal aku sama sekali nggak ngerti tentang yang seperti itu. Malam harinya (sampai jam 12) aku mulai browsing untuk mendapatkan keterangan tentang barang-barang itu. Yang pertama aku cari adalah gambar emas yang ada gambarnya seperti itu. Susah sekali aku dapatkan meskipun akhirnya aku dapat dan itupun tidak meyakinkan. Akhirnya aku mencari berbagai artikel tentang emas batangan, ternyata banyak yang palsu dan banyak pula yang memalsukan. Terakhir aku mencari keterangan bagaimana cara menguji emas. Mencari maghnit di rumahkupun tidak ketemu, dan menggunakan maghnit buatan dari batere malah kesetrum. Akhirnya uji yang bisa kulakukan hanya menjatuhkan di keramik dan mendengarkan bunyinya serta dengan menggores-goreskan ujungnya pada kaca ataupun keramik.

Pagi harinya aku bawa ke tempat kerja dan di lab langsung aku dekatkan dengan sebuah maghnit, ternyata punya reaksi meskipun tidak sedahsyat besi. Siang harinya aku mencoba membawa ke laboratorium yang lebih canggih (masih di tempat kerja) yaitu dengan sinar-X. Hasilnya, logam itu terdiri dari 52% tembaga (Cu), 46% seng (Zn) dan ada 1% timah (Sn). Sisanya tidak dominan ada besi dan logam jarang lainnya.

Terus terang, saya menuliskan artikel ini karena diilhami acara TV Hitam Putih, yang menghadirkan seorang tamu dimana setiap kali dari matanya akan mengeluarkan permata. Lalu ada seorang pakar (ahli) dalam hal hal batu permata yang ternyata batu-batu itu bukanlah batu-batu permata yang mempunyai nilai jual tinggi. Cuma tidak bisa dikatakan batu permata itu asli atau bukan. Maksudnya asli adalah terbentuk secara alamiah, dan imitasi adalah sengaja dibuat oleh manusia dari bahan tertentu.

Emas (Au) adalah satu-satunya unsur kimia yang dianggap sebagai logam mulia. Meskipun ada unsur yang lain seperti emas putih (Pt), perak (Ag). Tembaga (Cu) sering juga disebut sebagai perunggu. Sedangkan satu-satunya batu permata yang bukan dari logam adalah intan karena tersusun dari unsur karbon murni (C). Meskipun granit juga merupakan batuan yang tersusun dari unsur karbon murni tetap berbeda dengan intan, dan yang membedakan adalah jenis ikatan antar unsur karbon itu sendiri. Intan mempunyai 100% ikatan jenuh dari setiap unsur penyusunnya sehingga secara kimia atom ikatannya dinamakan SP3, dan granit adalah batuan dari karbon yang unsur-unsurnya banyak mengandung ikatan tak jenuh (50%) sehingga secara kimia atom jenis ikatannya dinamakan SP2.

Jenis ikatan SP3 adalah yang bisa kita bayangkan (tiga dimensi) sebagai suatu pusat (atom) dan mempunyai 4 tangan dan semuanya mempunyai sudut yang sama sehingga ketika semuanya saling mengikat maka akan memenuhi ruangan, dan ini akan menyebabkan kepadatan yang sangat tinggi (tidak ada ruang sedikitpun tersisa) dan juga kekerasannya. Beda dengan jenis ikatan SP2, maka bila kita bayangkan hanya sebuah pusat (atom) yang mempunyai 3 tangan, sehingga dalam keseimbangan hanya merupakan segitiga datar. Maka ketika saling mengikat hanya akan membentuk segi enam yang sangat lebar (seperti konblok), tentu saja sangat mudah mencari ruang kosong dan kekerasannyapun tidak tinggi.

Batuan lain yang aku mengerti adalah silikat (SiO2). Batuan ini dalam keadaan murni akan berwarna putih saja, tentu saja makin murni maka kekerasannya makin tinggi. Dalam produksi alamiah maka akan menjadi batuan yang mahal apalagi bila berkolaborasi dengan unsur-unsur lain yang menyebabkan batuan ini berwarna-warni dan sangat menawan. Bila batuan ini dibuat oleh manusia maka dinamakan kaca. Tetapi saya pernah terkecoh oleh sebuah batuan yang mengkilap ketika sedang berkunjung ke daerah pegunungan. Ternyata batuan yang mengkilap dan berwarna putih bersih itu hanya CaO alias batu kapur.