Lemah Kuning! Nama ini sengaja aku pilih, karena ini akan mengingatkan pada suatu masalah tersendiri, yang menjadi harus dicampakkan, dan dijauhkan dari kebenaran. Dan mungkin kebenaran itu hanya menjadi suatu impian belaka. Namun demikian marilah kita bermimpi, banyak orang mengatakan dengin bermimpi suatu saat akan menjadi kenyataan. Jauh sebelum saya menggunakan kata ini untuk memberi judul blog, hanya satu masalah yang muncul ketika dilakukan pencarian menggunakan google.

20.10.13

Sekitar

CUPU KYAI PANJALA



Semua keterangan dalam naskah ini bukan pengalaman pribadi saya maupun hasil pengamatan langsung. Jadi mohon maaf bila ada suatu kesalahan ataupun kekeliruan tentang sesuatu hal. Mohon kiranya dapat berkomunikasi melalui e-mail.

Tempatnya adalah Dusun Mendak, Desa Girisekar Kec. Pangang  Kab. Gunungkidul. Sudah diketahui khalayak ramai, isi kotak Cupu Kyai Panjala ada 3 yakni Semar Tinandu, Palang Kinantang dan Kenthiwiri. Ternyata ada dua yang hilang, yakni yang bernama Bagor dan Klobot, hal ini dituturkan langsung oleh jurukunci Cupu Kyai Panjala (red. dibaca Panjolo), Bp. Dwijo Sumarto.

“Cupu Kyai Panjala berada disini sejak tahun 1957, sebelumnya ada di Mendak yang sebelah gereja depan Balai Desa Girisekar itu Mas. Bahkan dahulunya berada di Temu Ireng, Girisuko, Panggang sana. Dan ritual pembukaan Cupu Kyai Panjala ini sudah turun-temurun sejak ratusan tahun silam. Saya adalah keturunan ke-7 dari Eyang Seyek yang memiliki Cupu Kyai Panjala. Memang Eyang Seyek tidak beristri dan tidak memiliki anak, akan tetapi Eyang Seyek ini memiliki 10 saudara kandung, 5 lelaki dan 5 wanita. Kebetulan kakek buyut saya adalah saudara kandung Eyang Seyek ini, maka saya yang menjadi ahli waris,” katanya.

Lebih lanjut kata Bp. Dwijo Sumarto, “Dahulunya isi kotak itu tidak hanya Semar Tinandu, Palang Kinantang dan Kenthiwiri saja, melainkan ada Bagor dan Klobot. Konon ceritanya, karena klobot itu kalau istilah Jawa kulit jagung, sedangkan Bagor itu karung, maka keduanya merasa tidak dihormati. Mengapa tidak dihormati? Sebab namanya selalu disebut-sebut setiap mulut manusia tanpa penghormatan sedikit pun. Lalu mereka lenyap tak berbekas serta tidak kembali hingga sekarang. Kejadian hilangnya Bagor dan Klobot itu sudah lama sekali, lebih dari ratusan tahun silam, bahkan saya sendiri pun belum lahir. Saya tahu ada cerita ini juga dari nenek moyang yang menceritakan kepada saya.”

Konon Cupu Kyai Panjala ini adalah simbol atau alat peramal untuk kondisi atau kejadian bangsa ini dalam masa setahun kedepan. Semar Tinandu adalah gambaran keadaan penguasa dan pejabat tinggi, Palang Kinantang adalah gambaran untuk masyarakat menengah kebawah, sedangkan Kenthiwiri adalah gambaran untuk rakyat kecil. Banyak warga lokal bahkan juga dari luar kota yang masih percaya akan hasil ramalan tersebut, maka digunakanlah acara ritual pembukaan cupu tersebut untuk meminta berkah. Entah itu penglaris usaha, jabatan dan lain-lain. Mereka datang dengan membawa kain mori (kafan) untuk membungkus cupu tersebut. Dari tahun ke tahun akhirnya pembungkus cupu tersebut mencapai puluhan lapis kain, dahulu baru beberapa lembar kain saja. Dan ritual membuka kain Cupu Kiai Panjala ini dulu hanya butuh waktu beberapa jam (tidak sampai dua jam) namun sekarang bisa sampai pagi hari. Terlebih lagi setiap lembar kain yang dibuka harus dilihat secara cermat apakah ada tulisan atau sesuatu tanda yang meramalkan kejadian setahun yang akan datang.

Ritual pembukaan Cupu Kyai Panjala dilaksanakan setiap malam Selasa Kliwon pada bulan Syawal. Prosesi ritual dimulai Selasa dini hari pukul 01.15 WIB dan selesai kurang lebih pukul 04.00 WIB, yang dipimpin juru kunci Dwijo Sumarto. Cupu Kyai Panjala diletakkan dalam peti kayu tertutup ukuran lebar 35 centimeter, panjang 20 centimeter dan tinggi 15 centimeter yang dibungkus kain kafan, besarnya hampir sama sekarung beras 50 kilogram, meski hanya berujud tiga buah guci masing-masing berukuran sekitar sekepal tangan orang dewasa.

Saat dibuka, lembar demi lembar kain kafan itu akan muncul noda berwarna cokelat yang jika dicermati akan membentuk gambar maupun angka-angka. Gambaran inilah yang konon dipercaya warga sebagai ramalan yang akan terjadi pada negeri ini pada setahun yang akan datang. Namun demikian Bp. Dwijo Sumarto tidak akan mengartikan setiap detail gambar noda yang ada di kain pembungkus itu, biarlah menjadi rahasia publik. "Saya tidak berhak menafsirkannya. Biar masyarakat yang mengartikannya," kata Dwijo Sumarto.

Berikut ini uraian sekitar prosesi ritual pembukaan cupu tersebut. Dari sore hari lokasi terus menjadi tujuan para pengunjung sehingga jam 21.00 WIB lokasi sudah penuh baik pelataran maupun jalan menuju lokasi. Di dalam rumah tempat membuka cupu juga sudah penuh sesak dan terasa padat. Panitia sekitar jam 22.00 WIB mulai mengumpulkan nasi dan ingkung ayam (opor ayam utuh) di depan Cupu Panjala yang ada di kamar dan masih tertutup rapat.

Usai ubo rampe disiapkan ingkung ayam siap saji dikeluarkan untuk dimakan, dengan cara dibagi-bagi di dalam piring lengkap dengan nasi dan toge serta bijih lamtoro. Ingkung tidak disajikan utuh tetapi disuwir-suwir kecil sehingga merata. Di dalam rumah, semua pengunjung yang jumlahnya ratusan bisa makan bersama seorang sepiring. Pengunjung yang tidak mampu menghabiskan nasi, banyak yang membungkusnya sebagai tanda oleh-oleh keluarga.

Juru do'a akan mengirigi acara makan, juga akan menyampaikan jumlah orang-orang yang punya hajat dan sukses, serta jumlah orang-orang yang juga punya hajat namun masih dalam tahap-tahap awal dan belum berhasil, maka orang-orang yang sudah berhasil dalam sesajinya menyertakan ingkung sedangkan yang belum berhasil tidak.

Setelah makan tahap awal peserta menunggu racikan yang kedua, sehingga dalam beberapa jam peserta di dalam rumah akan kembali makan, bedanya hanya satu piring untuk dua orang atau dapat  disebut dahar kembul. Proses selanjutnya sambil menunggu acara puncak yakni pembukaan Cupu Panjala, maka peserta banyak yang saling bersenda gurau sambil berkenalan. Juru kunci dan panitia semuanya berpakaian adat Jawa, blangkon, keris dan atribut lainnya. Setelah cukup lama menunggu barulah bungkusan kain putih itu digotong keluar dari kamarnya. Tepat jam 01.15 WIB Cupu Kyai Panjala yang berbungkus kain mori putih akan mulai dibuka. 

Berikut adalah hasil pembukaan Cupu Kyai Panjala pada tahun 2009:

  1. Terdapat sepertiga kain atau selimut kering.
  2. Sisi barat ada gambar orang sedang melangkah pakai jas menghadap ke timur sambil melangkahkan kakinya.
  3. Sisi timur ada gambar lingkaran.
  4. Sisi utara ada gambar kendi.
  5. ?
  6. Sebelah timur ada gambar gunung yang di atasnya ada asapnya.
  7. Ada gambar gunung dan kainnya nglemek (sedikit basah).
  8. Sisi barat ada pulau Sumatera yang terbalik.
  9. Selimut selembar trotol-trotol (bercak dan kotor).
  10. Sebelah barat ada gambar wayang sisi.
  11. Sebelah barat tengah ada gambar sorot matahari.
  12. Sebelah timur ada darah.
  13. Nglemek.
  14. Sebelah selatan ada gambar orang matanya besar melotot, berkumis, hanya tampak kepala.
  15. Sebelah timur ada gambar Kumbokarno.  

Berikut ramalan Cupu Kyai Panjala tahun 2010:

  1. Waspada.
  2. Barat laut ada pasir.
  3. Sering ditemukan bercak darah.
  4. Terdapat gambar pistol laras panjang, di beberapa tempat.
  5. Wayang Durno menghadap barat disebelah selatan.
  6. Gambar celeng (babi hutan) menghadap selatan.
  7. Orang laki-laki dan perempuan yang mau bersalaman. 
  8. Sebelah timur ada gambar gunung ada asapnya. 
  9. Barat daya Durno menghadap utara.
  10. Selatan ada Semar pakai sabuk menghadap ke barata.
  11. Barat daya ada gambar kepala manusia rusak.
  12. Barat daya ada ganbar orang njungkel (jatuh kepala di bawah).
  13. Tenggara menunjukan jam 9.
  14. Tengara kupu-kupu megar.
  15. Timur semut mati.
Arah cupu: Semar Tinandu condong ke barat laut, Palang Kinantang condong ke timur, Ketiwieri tegak.


Berikut ini hasil pembukaan pada tanggal 4 Oktober 2011: 
1. Barat daya dan tenggara bercak darah kering
2. Kafan barat, terdapat gear (gir) lingkaran
3. Tenggara, terdapat tokoh wayang Togog
4. Barat, terdapat kuda berdiri
5. Tenggara, sepucuk pistol
6. Barat, kepala manusia menghadap utara diatasnya ada titik (.) dan angka 3
7. Barat daya, tokoh pewayangan Durno naik hewan dibelakang terdapat telapak kaki
8. Barat daya, tokoh pewayangan Gatotkaca
9.  Barat raksasa/buta dengan mulut menganga menghadap utara
10. Barat, bentuk pancing
11.  Kain sebelah utara kotor, kain sebelah timur bersih
12.  Kain sebalah utara lembab
13.  Tenggara, bercak darah
14.  Barat daya, kepala monyet
15.  Barat ditemukan benda serpihan kayu
16.  Barat daya, gambar anak ayam atau kuthuk
17.  Tenggara, telapak kaki
18.  Barat laut kepala manusia menengadah
19.  Barat daya, ditemukan benda senar
20.  Barat daya, perempuan duduk bersimpuh telanjang
21.  Barat, gunung api diatasnya ada angka 5
22.  Barat, anjing menghadap ke selatan, kepala menengadah
23.  Barat, ditemukan benda rambut
24.  Kondisi kafan lembab merata
25.  Kondisi kafan bercak-bercak merata
26.  Barat, burung hantu
27.  Timur huruf S
28.  Barat, anak kecil, rambut terikat, membawa pedang
29.  Barat daya, perempuan menghadap utara mengenakan serempang
30.  Timur, kura-kura menghadap ke selatan
31.  Utara ditemukan benda benang
32.  Utara, kuda berdiri
33.  Timur ditemukan benda rambut
34.  Selatan ada benda kapas hijau
35.  Barat, nasi aking
36.  Tenggara, bercak kotor
37.  Barat lembab dengan gambar candi borobudur
38.  Selatan ditemukan benda serat bambu
39.  Dua lembar kain basah
40.  Barat, Pulau Jawa
41.  Timur Laut, orang berolah raga
42.  Kain terdekat peti kondisi kering
Posisi peti miring ke arah timur (tutup peti tidak di atas tapi berubah di samping). Posisi Cupu Semar Tinandu dan Palang Kinanthang tegak lurus, Kenthiwiri miring ke arah timur.

  
Berikut adalah pembukaan pada tanggal 18 September 2012:
  1. Sepertiga kain dalam keadaan kering.
  2. Sebelah barat ada orang mengenakan sepatu dan serta menghadap ke arah timur dengan kaki ke depan.
  3. Sebelah timur ada gambar lingkaran, sebelah utara ada gambar kendi.
  4. Sebelah timur terdapat gambar gunung yang tengah mengeluarkan asap.
  5. Kain kafan dalam keadaan basah serta terdapat gambarnya gunung dalam keadaan basah.
  6. Sebelah barat terlihat gambar Pulau Sumatra terbalik.
  7. Kain kafan banyak bercak totol dan kotor.
  8. Sebelah barat laut ada gambar wayang Raden Sombo dan Betara Narodo saling berhadapan.
  9. Sebelah barat terdapat lingkaran bersinar keemasan.
  10. Sebelah timur terdapat bercak darah segar.
  11. Kain kafan basah.
  12. Sebelah selatan ada gambar kepala dengan mata lebar dan berkumis.
  13. Sebelah timur ada gambar tokoh wayang Kumbokarno menghadap ke barat daya.
  14. Kain kafan sisi utara bersih namun sebagian keluar bercak.
  15. Sebelah barat ada angka 3.
  16. Sebelah timur ada gambar angsa menghadap ke selatan.
  17. Sebelah utara ada huruf M.
  18. Sebelah barat ada angka 5 dan angka 3 terbalik.
  19. Sebelah utara ada gambar anak berrambut gimbal menenteng barang.
  20. Sebelah timur ada pasir dan merang padi.
  21. Sebelah selatan ada gambar tokoh wayang Kunti.
  22. Sebelah timur terdapat gambar wayang Wisanggeni.
  23. Sebelah barat ada gambar katak menghadap ke selatan.
  24. Sebelah barat ada gambar darah segar.
  25. Sebelah timur ada gambaran orang yang memiliki rambut pendek.
  26. Sebelah tenggara ada gambar kalajengking.
  27. Sebelah barat laut ada gambar bola.
  28. Sebelah tenggara ada gambar barongsai.
  29. Kain kafan dalam kondisi basah.
  30. Kain kafan kembali dalam keadaan basah.
  31. Sebelah timur terdapat guratan noda membentuk huruf C.
  32. Sebelah barat daya ada gambaran seorang wanita dengan rambut disanggul serta mengenakan serempang.
  33. Sebelah barat ada gambar pepaya berwarna jingga.
  34. Sebelah timur terdapat gambar monyet.
  35. Sebelah utara terdapat benda berupa serat kayu.
  36. Sebelah utara terdapat sobekan kertas.
  37. Sebelah timur terdapat noda yang membentuk tulisan Arab lafaz Allah yang di bawahnya terdapat ada angka 1.
  38. Kain kafan basah.
  39. Sebelah barat daya ada gambar kulit kayu hijau.
  40. Sebelah selatan ada gambar tengkorak besar menghadap ke selatan.
  41. Sebelah tenggara ada gambar tembakau rajangan.
  42. Sebelah timur terdapat gambar wanita tua duduk simpuh menghadap selatan.
  43. Sebelah utara ada benda berupa gagang cengkeh.
  44. Kain kafan dalam kondisi kotor.
  45. Sebelah barat ada gambar pulau Jawa.
  46. Sebelah timur ada gambar tokoh wayang buto dengan rambut gimbal tengah membuka mulut.
  47. Sebelah barat ada gambar nanah kental.
  48. Sebelah barat daya ada gambar wanita dari Suku Dayak dan di bawahnya ada banyak orang.
  49. Sebelah barat ada gambar angka 3.
  50. Sebelah barat terdapat butiran pasir pasir dan sisi utara terdapat biji cabai.
  51. Sebelah selatan ada gambar yang membentuk huruf M.
  52. Sebelah selatan ada gambar kupu-kupu dan sebuah benda berupa secuil plastik.
  53. Sebelah timur ada gambar tokoh wayang Petruk tengah berjoget.
Sebanyak 14 lembar kain kafan berikutnya dalam keadaan bersih dan 25 kain lagi setelahnya dalam keadaan kering. Semua kain tersebut tak terdapat bercak maupun tanda lainnya.


Berikut adalah hasil pembukaan pada hari Selasa Kliwon (08/10/2013). Dari lembar pertama hingga sepertiga tidak dibaca hasilnya, baru setelah lembar sepertiga ada yang bisa terbaca. Hasil dari bukaan lembar per lembar mori pembungkus cupu adalah sebagai berikut :

  1. Kemule garing kemrisik.
  2. Sakprotelu kemul kotor.
  3. Sisih lor kulon ono gambar telapak tangan seko ugel-ugel tekan driji
  4. Lor kulon ono gambar wayang Gatotkaca.
  5. Kemule selembar nglemek (agak basah).
  6. Kulon ono gambar gajah, sikile mburi ndodok sikil ngarep nongkrong.
  7. Sisih kulon ono gambar bocah cilik malangkrik nganggar pistol.
  8. Kidul kulon gambar iwak banyu.
  9. Sisih wetan ono gambar sirah naga madep ngalor.
  10. Lor kulon ono gambar kelinci, sak cerake ono gambar wong lanang wadon sirah thok. Kidul kulon ono gambar wong wadon leyeh-leyeh madep ngetan.
  11. Kemule kotor mubeng.
  12. Sisih kulon ono gambar bal tending.
  13. Kidul wetan gambar bercak-bercak getih garing.
  14. Sisih wetan ono gambar ndas sapi.
  15. Sisih kulon ono gambar wayang Durna.
  16. Sisih lor ono wujud rambut cendak.
  17. Sisih wetan ono wujud kembang bayem.
  18. Kemule garing terus ono nglemek maneh.
  19. Lor kulon ono gambar bintang cacahe 5, sing 2 gede sing 3 cilik.
  20. Sisih kidul kulon ono gambar pulau Jawa, Lombok, lan Sumbawa.
  21. Kidul kulon ono gambar wong nembak.
  22. Sisih kulon ono gambar ongko 8.
  23. Sisih lor ono gambar ongko 42.
  24. Kemule garing kotor kabeh mubeng.
  25. Sisih kidul ono gambar huruf K.
  26. Sisih lor ono gambar wayang Werkudara, Kumbakarna, Kresna, mung Werkudara lan Kumbakarna kaling-kalingan Kresna.
  27. Sisih kidul gambar wong wadon akeh jingkrak-jingkrak, sisih wetan yo podo.
  28. Lor kulon ono gambar kelir, sisih wetan ongko 3.
  29. Sisih kidul kulon ono gambar singo madep ngetan.
  30. Lor wetan ono wujud kleci kacang (kulit ari kacang tanah)
  31. Kemule mangkat resik garing.
  32. Kemule bentuk U trotol kuning.
  33. Sisih kulon ono gambar wong seko dada munggah nganggo kucir madep ngalor.
  34. Sisih wetan ono wujud kapur garing putih.
  35. Kidul kulon ono gambar ongko 7 jaman mbiyen (angka 7 dengan strip)
  36. Lor wetan ono wujud jentik-jentik mati.
  37. Sisih lor karo kulon kemule ngeres.
  38. Sisih wetan ono gambar pitik babon madep ngidul.
  39. Kemule teles.
  40. Kemule garing maneh.
  41. Kidul wetan antarane 6 lembar kemule suwek.
  42. Kemule resik garing.
  43. Kemule teles maneh.
  44. Lor wetan ono gambar ongko romawi VI.
  45. Pojok kidul kulon gambar sirah wong, wetane gambar wayang Semar.
  46. Kidul kulon bercak getih garing.
  47. Sisih lor kulon ono angka 18-11-AA, OBN.
  48. Sisih kidul wetan ono ongko 5.
  49. Sisih wetan karo kidul kulon ono gambar trotol nanah.
  50. Sisih lor ono wujud benik klambi bolongane 4 warnane pinggir coklat tengah ireng putih.
  51. Kemule garing terus tekan njero.
  52. Kidul kulon ono wong botak kaca moto, wetan nganggo iket.
Selanjutnya posisi ketiga guci setelah dibuka adalah untuk Semar Tinandu condong ke utara, Palang Kinantang ke rah timur laut, dengan keadaan tutup Palang Kinantang ambrol sedangkan posisi Kenthiwiri tegak.