Lemah Kuning! Nama ini sengaja aku pilih, karena ini akan mengingatkan pada suatu masalah tersendiri, yang menjadi harus dicampakkan, dan dijauhkan dari kebenaran. Dan mungkin kebenaran itu hanya menjadi suatu impian belaka. Namun demikian marilah kita bermimpi, banyak orang mengatakan dengin bermimpi suatu saat akan menjadi kenyataan. Jauh sebelum saya menggunakan kata ini untuk memberi judul blog, hanya satu masalah yang muncul ketika dilakukan pencarian menggunakan google.

27.1.11

Fenomena

Corp Circle



Gambar di atas saya ambil dari facebook yang di-upload oleh seorang teman, yaitu gambar pasca kejadian fenomena Corp Circle beberapa waktu yang lalu di Sleman Yogyakarta. Semula ketika mendengar berita tersebut pikiran saya kemudian tertuju pada fenomena-fenomena alam biasa yang sering terjadi di bumi Indonesia, yang sedikit dihiasi dengan keanehan. Namun ketika setelah melihat sekilas gambar-gambar baik yang ada di TV maupun hasil pencarian kemudian saya melihat adanya pola tertentu yang menandakan itu adalah dibuat oleh makhluk cerdas. Buat saya pribadi, kalau hal itu dikerjakan oleh manusia (terutama manusia Indonesia) kok kurang kerjaan amat orang itu sehingga harus merusak sawah orang segala, dan tentu saja tekhnologi seperti apa yang mereka gunakan untuk melakukan kerjaan yang sia-sia seperti itu?

Sebelum mengulas lebih jauh ke arah yang lain, sedikit mengenai pencarian, kemudian saya menemukan pola seperti berikut yang kemudian itu merupakan pola hasil rekonstruksi cepat oleh seseorang dari Corp Circle yang ada di Yogya tersebut:  

Kemudian saya berpikir bahwa pola itu merupakan sebuah jejak dari sebuah pesawat super canggih yang tentu saja bukan buatan manusia di bumi ini. Kurang puas dengan pendapat seperti itu kemudian saya mulai melakukan pencarian lagi ke seluruh pelosok situs, kemudian saya temukan situs berikut:

Sebelum anda membuka untuk melihat-lihat secara keseluruhan dan mendalam berikut akan saya sajikan beberapa Corp Circle yang pernah terjadi.




Setelah melihat berbagai pola yang pernah terjadi maka kemudian saya mempunyai pemikiran-pemikiran yang lain lagi, yaitu tentang si pembuat Corp Circle's (jamak) tersebut. Saya tidak berpikiran lagi dengan apa. atau bagaimana fenomena itu dibuat? Saya sekarang hanya berpikir punya maksud apa fenomena sedemikian banyak diciptakan dengan pola yang berbeda-beda? Berikut ini uraian saya pribadi.

Dengan menangkap kenyataan bahwa semua Corp Circle dibuat di atas hamparan tanaman jagung, gandum ataupun padi, maka saya berkeyakinan bahwa maksud mereka hanya sederhana yaitu ingin melukis seperti ketika kita masih anak-anak yang selalu mencoret-coret apa saja yang ada di depan kita. Tak perduli apakah itu tembok rumah, pagar orang, mobil atau kertas, dan kalau mau lebih profesional maka kita akan melukis di atas kanvas. Jadi mereka menggunakan hamparan ladang gandum ataupun sawah padi dengan tanamannya sebagai kanvas untuk melukis. Apakah mereka hanya bermaksud melukis saja?

Bisa saja mereka punya maksud lain, misalnya mereka ingin bicara tetapi ternyata mereka tidak bisa bersuara seperti kita. Mereka ingin menulis, tetapi mereka tidak punya bahasa tulisan seperti kita. Mereka hanya punya keahlian menghapal bentuk-bentuk yang ada di alam mereka, yang sangat mungkin di peradaban mereka asalnya adalah sudah sangat tertata dengan teraturnya sehingga segala sesuatunya harus simetris. Atau bisa saja bentuk-bentuk yang mereka hafalkan adalah sebuah seni bagi kehidupan mereka dengan lebih menyukai lingkaran sebagai frame, dan beberapa bentuknya ternyata merupakan makhluk. Bagaimana mereka mengerjakan itu semua?

Dengan adanya sumber-sumber yang mengatakan bahwa wahana (kendaraan) mereka, yang sangat mungkin adalah pesawat tanpa awak, (seperti pesawat Huble milik manusia di bumi yang sedang menjelajah luar angkasa), bergerak dengan kecepatan tak tentu dengan lintasan zig-zag maupun patah-patah, maka bisa disimpulkan bahwa wahana mereka tidak bekerja menggunakan hukum gravitasi, seperti kebanyakan sistem yang ada di bumi ini. Lalu bagaimana wahana mereka bekerja?

Itulah kekurangan kita sebagai manusia yang hidup di bumi ini. Kita sudah terlalu puas dengan hanya menggunakan sistim yang semua selalu mengacu terhadap Gelombang Elektromagnetik. Kita tidak pernah ingin tahu lagi bahwa kemungkinan ada gelombang jenis lain lagi. Kita tidak pernah membayangkan bagaimana seandainya gelombang elektromaghnetik (GEM) itu tidak pernah ditemukan. Kita tidak pernah membayangkan seandainya listrik itu tidak pernah ditemukan. Jadi karena semua eksperimen kita selalu melibatkan maghnit dan listrik akibatnya kita hanya akan menemukan GEM saja. Mungkin seperti peribahasa "katak dalam tempurung". Jadi sebenarnya kita sebagai peradaban manusia sudah ketinggalan teramat jauh dengan mereka, yang bisa jadi mereka hanya tinggal sisa-sisa peradaban saja yang terpaksa tersesat sampai ke bumi. Lalu dimana tempat tinggal mereka yang semestinya?

Alam Semesta ini sangat terlalu luas untuk kita pikirkan.




Posting 1:
Anda mungkin akan terheran-heran melihat jejak UFO di Sleman.Tapi coba sedikit jeli memperhatikan gambar yang beredar. Foto yang di-crop sana-sini, perhatikan orang yang berada di situ!
“Waah, bohongan ya pak De? Pembohongnya kok banyak ya!”
“Lah kowe apa ndak curiga fotonya cuman satu saja Thole?”

Posting 2:
Nah yang mengherankan, si “Alien” lupa mengambil gambar dari sisi-sisi lain sewaktu menyogok media untuk memuatnya. Namanya CROPS, betul gambarnya saja yang di-cropping sana-sini untuk mengesankan dari berbagai gambar. Perhatikan adanya orang di dekat bentuk segitiga itu!

Untuk membuktikannya sebaiknya anda ke Jogja menyaksikan sendiri. Lumayan buat menambah PAD, menyumbang korban bencana. Tapi jangan kaget kalau anda pas kesana cropsnya sudah hilang karena hujan. Jadinya gak ada bukti, as usual!


Komentar-komnetra:

Jjhbs: Insinyur pakar pertamananpun bilang untuk bikin circle seperti itu perlu waktu 6 bln, dan itu padi man tidak gampang dirobohin, ditata. Itu padi yang tebal, jangan cuma ngomong, tapi coba anda praktek! Cupet banget! Kalau buat ngalihin perhatian. Masalahnya kenapa Corp Circle ada hampir di semua negara, bahkan ada yang ukuran 7x lapangan bola terjadi dalam 1 malam, atau mungkin hitungan menit. Dasarnya Indonesia mah tiada hari tanpa masalah bro. Amerika dengan sengaja mengkaim kalau UFO adalah pesawat mata-matanya, untuk nakut-nakuti Rusia and Jepang, bahkan mereka bilang UFO adalah balon cuaca dst. Karena mereka ingin menguasi tekhnologinya, biar negara lain nggak ikut-ikutan meneliti UFO (tragedi Roswel New Mexico).

Kita nggak bakalan bisa contact dengan alien selama tidak ada yang bisa jawab/balas bahasa komunikasi yang mereka kirim lewat sandi-sandi corp circlenya, coze di kita bukan cuma orang awam saja yang menafsirkan corp circle dengan logika mahluk bumi yang dangkal, dengn langsung memvonis mentah-mentah CC adalah buatan manusia, dengan penelitian yang cuma pakai kira-kira mengatakan UFO adalah hal yang tahayul. Bukannya berusaha meneliti dengan seksama, dengan logika bahwa Jagat Raya

bukan cuma selebar kening MU, dan selebar kening Om Gayus Tambunan yang hanya pintar nyuri duit negara. Jagat Raya ini terdapat milyaran tata-surya, milyaran galaksi. Di galaksi kita saja diperkirakan ada 5jt planet. Imposible kalau cuma bumi yang berpnghuni. Pasti ada makhluk-makhluk cerdas di luar sana, dan mereka bolak-balik ke bumi mentertawain daya pikir logika mahluk bumi yang mengaku ahli antariksa, ahli fisika, mahasiswa cerdas tetapi cupet-cupet. Pokoke cupet-cupet, dangkal-dangkal wkwkwkwk kasihan guwe mahluk bumi, cuma ngetinya dikit-dikit pengalihan. Tidak tahukan anda tanpa corp circle-pun dari dulu negara bernama Indonesia full masalah, full korupsi dan keterbelakangan ilmu!

SC: Mereka datang dari planet lain, saya yakin itu adalah jejak UFO

Evan: Hehehe kalau mau buat gambar Garuda alien-nya takut nanti dilaporin ke pengadilan

Wars: Coba kalo ufo beneran ada, apa nggak pada grogi tuh yang bikin hoax-nya. Macem orang nakut-nakutin orang lewat di kuburan, tau-tau pocong beneran jawil kupingnya die, hiiiiiiii ……

Maheso: Apapun makanannya, CC tetap karya seni yang indah untuk dilihat. Mending menikmati CC dari pada terjebak permainan politik dengan berbagai kasus yang memang bener-bener pepesan kosong.

AS: Kurang kerjaan orang yang bikin itu, udah beras mahal merusak padi orang lagi. Kalau di kampungku, di Tanah Karo sana ada yang buat kayak gitu di sawah orang, sudah digebuki sama orang sekampung. Jangan-jangan ikut kerja-sama sama yang buat itu. Ada-ada saja!

Nabila: Lebih menarik lagi kalo diadakan lomba crop circle di Jogja, yang penting ada ganti rugi bagi pemilik lahan dan tamanan. Pasti banyak peminatnya, bisa jadi sponsor juga banyak

Rief: Setuju nih dengan Mas Putrago! Penjelasan tentang CC di sini kayaknya ilmiah banget yah, pake analisa geometris segala. Tapi kok soal kemungkinan sudut pengambilan gambar gak kepikiran ya. Di TV juga ada kok tayangan VIDEO pengambilan gambar dari helikopter, jauh lebih indah dari kejauhan. Ini namanya memancing popularitas di air keruh ^_^ Gak baik loh sebagai sikap orang inTELEK.

Andri: Laris manis blognya pak De! Gak usah pedulikan yang ngomongin pak De suka copy paste, karena copy pastenya pak De sangat bermanfaat dan ngilmiah. Itu news-news lain ngikut pak De. Hidup pak De!

Dadang: Allien mau belajar apa ke Indonesia? Belajar kempo di arena sepak bola? Buat seperti itu sangat mudah bagi seniman seni rupa Jogja. Jogja kan gudangnya seniman.

Artis: Yang disebut orang di dekat segitiga itu, sebenernya bukan orang lho. Saya sudah lihat sendiri kesana, itu cuma batang pohon/tonggak di tengah sawah, kayaknya dia nggak bisa direbahkan seperti padi-padi lain yang disekitarnya. Jadi dari jauh seperti orang berdir.

Putrago: Wah yang pengalihan isu itu sebenarnya blog ini. Anda mengatakan pengalihan issu karena anda tidak menyaksikan langsung di TKP. Itu fotonya cuma satu sudut saja karena memang untuk mendapatkan bentuk crop yang jelas harus naik bukit, dan cuma ada satu bukit yg terdekat di situ. Tolong jangan beropini yg sebenarnya ada buktinya tapi anda bilang gak ada buktinya. Jogja setiap hari hujan, tapi baru saja saya menyaksikan secara langsung crop masih ada dengan jelas.

Hafid: Saya kok malah curiga ya, kalau itu hoax. Mana ada sih pesawat ufo bikin crop tapi rata dan bagus gitu? Wkwkwkwkwkwk…

Syidad: Tapi kalau itu buatan manusia, kayak nggak ada kerjaan aja.

Andri: Setelah lihat video pembuatan crop-circlenya, saya cenderung setuju yang di Berbah ini kemungkinan besar man made. Pemilihan lokasinya juga di persawahan pinggir bukit, jadi bisa disaksikan banyak orang. Coba kalau hanya pinggir pepohonan, bisa-bisa pohonnya pada ambruk karena keberatan penonton.
Ayo, siapa yang bikin ngaku saja! Yang jelas bukan aku lho, yang bikin bisa kesempatan ngetop lho, seperti yang bikin lagunya “kalau aku jadi Gayus”

Choirul: Kalau menurut saya kok nggak gitu to, semoga ini bisa diambil manfaatnya saja.

Woman: Aku pikir bukan begitu ceritanya. Perhatian publik dari issue-issue nasional gak bakal mempan kalau cuma pakai cerita UFO. Crop circles di Sleman itu memang ada, tapi jangan terus dikaitkan dengan UFO. Itu namanya ikut-ikutan atau latah dengan cerita crop circles di luar negeri sana. Masak orang nggak bisa bikin crop circles yang cuma selebar 70 meter?

Palupi: Asli kok itu bukan hasil soto sop, tadi saya dapat gambar dari temen yg asli Jogja, kebetulan rumah saya daerah situ.

Dudulzs: Dikit-dikit pengalihan isu! Dikit-dikit dibilang poto palsu! Kalo memang ndak percaya ya search saja dulu poto yang lain, atau dateng saja langsung kesana. Kalo fotonya ngeblur mungkin saja dapetnya dari kamera hape.

Yuwono: Mungkin perlu ke sana. Membandingkan hasil foto dengan kenyataan di lapangan, biar kita yakin ini fakta atau bukan. Sekalian nge-cek secara cermat ada nggak-nya jejak-jejak artifisial di lapangan.

Ngopi Dongeng
Anda dapat memperbanyak dan menyebarluaskan isi website ini seutuhnya (CoPas), sebagian trus dicetak dijual ataupun dipakai bungkus kacang, ataupun dijadikan pesawat-terbang kertas, atau didaur ulang, dst-nya, asalkan tidak menghapus 'catatan hak cipta'. boleh Co-Pas, tetapi cantumkan sumbernya dari Dongeng Geologi. Karena banyak karya orang lain tersadur juga dalam dokumen website ini juga.